Kajian Seni Rupa dan Desain

 Latar Belakang Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung (utama) pada aspek pertunjukan dan sastra tetapi juga pada aspek bentuknya. Dalam perubahan zaman bentuk figur kayon mengalami perubahan dan muncul berbagai ragam bentuk. Awal kemunculan figur kayon yaitu pada tahun 1552M/1443S yang berbunyi Geni dadi sucining jagat yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga kemudiam, ditemukan bentuk baru pada tahun 1739M/1659S yang berbunyi Gapura lima retuning bumi yang diciptakan oleh Sri Susuhunan Paku Buwono II. Dan yang terakhir ditemukan bentuk baru pada tahun 1856M figur kayon gapuran dari koleksi NMVW. Kerangka Konseptual Inovasi figur kayon terlihat pada keragaman yang dilihat dari aspek bidang dan isinya kemudian, inovasi terjadi karena proses kreatif yang dilakukan seniman dari pengalamannya kemudian, nilai filosofis berada pada simbolitas unsur-unsur pembentuknya. Metode Penelitian Metode yang dipakai adalah fenomenologi dengan fokus penelitian figur kayon gaya Surakarta

  Pendahuluan Gambar tersebut adalah sebuah pakaian, lebih tepatnya adalah sebuah jaket. Saya memilih jaket ini untuk mengkaji objek berdasarkan pendekatan semiotika atau ilmu membaca tanda. Semua orang sudah pastinya mempunyai jaket kesukaanya masing-masing termasuk saya tetapi, jaket yang satu ini sangat berharga bagi saya karena ini adalah kado ulang tahun saya yang ke 19 dari saudara saya. Jaket ini meninggalkan sebuah memori begitu juga pengalaman estetis yang saya dapat. Saya merayakan ulang tahun saya yang ke 19 di rumah saudara saya. Pada saat itu saudara saya memberikan jaket tersebut sebagai kado ulang tahun, saya sangat senang karena jaket tersebut adalah benda yang sudah lama saya inginkan, ditambah lagi keesokan harinya saudara saya mengajak saya untuk berjalan-jalan saya jadi punya kesempatan untuk menggunakan jaket baru saya. Ketika saat jaket itu diberikan, saya langsung memakainya dengan ekspresi yang sangat gembira. Saudara saya menjelaskan bagaimana ia mendapatkan ja